Thursday, March 1, 2012

Surat Pribadiku Untukku Sendiri

Aku tulis surat pribadi ini hanya untukku sendiri. Aku tak ingin surat pribadi ini tersebar hingga ke seluruh dunia. Ini hanya pengingat untuk diriku pribadi, bukan orang lain.

Aku tak pernah menginginkan menjadi orang lain. Aku ingin menjadi diriku sendiri apa adanya. Aku tak pernah merasa ingin menjadi seorang pahlawan yang setiap hari berhasrat membela orang lain. Karena aku sadar bahwa aku tak bisa menjadi seorang pahlawan.

Aku tak pernah menginginkan jadi seorang politikus. Karena aku yakin politik akan membuatku seperti tikus. Aku juga tak ingin menjadi seorang aktifis. Karena aku yakin melakukan kegiatan secara aktif bisa membuatku menjadi jarang meringis.

Aku tak layak menjadi seorang penyair. Karena bersyair harus memiliki jiwa kuat dan dekat dengan sang Pencipta. Aku tak pantas menjadi seorang dokter. Karena aku yakin dokter kadang tak bisa melihat dirinya sakit.

Semua ketakinginan itu hanya separuh saja. Karena keinginan utamaku adalah aku tak pernah mau jadi seorang pegawai negeri sipil. Karena aku yakin PNS bukan bekerja demi negara melainkan demi keluarganya. Lalu apa bedanya PNS dengan petani?

Jika saja seorang petani bisa dijadikan sebagai Pegawai Negeri Sipil, aku pasti mendukung penuh kebijakan tersebut. Jasanya lebih berharga daripada seorang pejabat di gedung besar yang kerjaannya cuma duduk mendengar dan hanya bisa berkomentar.

Aku hanya ingin menjadi seorang blogger yang bisa menulis sesukaku. Apapun itu, aku bisa memposisikan diriku sebagai orang penting. Bahkan jika mau, seorang blogger bisa menulis seperti layaknya orang gila. Ia bisa menjadi lebih gila daripada orang gila.

Aku tak tahu aku ingin apa. Yang aku tahu aku masih sangat bersyukur bahwa aku masih diberi nafas oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Dia masih memberikan kesempatan untukku menulis cepat dengan keyboard komputer yang hampir rusak. Ya meskipun aku tidak tahu apa yang sedang aku tulis, setidaknya aku tahu bahwa ternyata "aku bisa menulis tanpa memikirkan apa yang ada di otak" semuanya tergantung hati dan jari-jari ini mengetik.

Entahlah, aku sampai saat ini tidak tahu....

1 Maret 2012
Surat Pribadi untukku sendiri...